Kopi Hangatku

Di tengah mensa yang luas ini, aku duduk sendiri, ditemani secangkir kopiku dan sebuah buku. Kulihat keluar di mana matahari menunjukkan sinarnya yang indah. Sinar matahari sore yang lembut, tidak cukup hangat di tengah musim dingin ini, tetapi cukup untuk membuat setiap orang yang tersentuhnya tersenyum. Sayangnya aku terlalu malas untuk mengambil jaketku yang tebal. 

Aku membayangkan diriku di luar, membaca bukuku ini, sambil mendengarkan alunan lagu indah yang cocok dengan buku yang sedang kubaca, meminum kopi hangat dan ditemani seseorang yang tidak perlu banyak bicara, hanya diam, hanya ada di sana…

Tetapi setiap hembusan angin dingin yang kurasakan, setiap kali ada orang yang keluar, kembali mengingatkanku bahwa aku ada dalam kehangatan ruangan ini, ditemani oleh beberapa gadis yang bercengkrama dengan berisiknya disampingku dengan menggunakan bahasa yang bukan asalku. 
Buku kututup, kopiku sebentar lagi habis, dan jam menunjukkan pukul 5 sore. Ketika kenyataan harus kembali pada tempatnya dan lamunan singkat ini harus berlalu layaknya sinar mentari yang sebentar lagi akan tergantikan oleh terangnya rembulan…

Leave a comment